Menemukan Wonderful Company & Menghitung Harga Wajar Sahamnya

menemukan wonderful company

Beberapa waktu yang lalu, saya selesai membaca buku berjudul fit.focus.finish: Panduan Mencapai Kesuksesan Finansial Melalui Investasi Reksa Dana. Buku ini ditulis oleh Pak Rudiyanto yang sebelumnya menulis buku laris Sukses Finansial dengan Reksa Dana. Sebagaimana judulnya, buku ini sebagian besar membahas mengenai investasi reksa dana. Namun ada satu bab yang secara khusus menarik perhatian saya sebagai investor saham, yaitu bab 26 tentang "Analisis Fundamental dan Value Investing". Pada bab ini penulis membahas bagaimana cara mengidentifikasi wonderful company menggunakan lima rasio keuangan (plus hutang) dan menjabarkan cara menghitung harga wajar suatu saham. Metode ini diambil dari buku karya Phil Town yang berjudul Rule #1 dan disesuaikan dengan kondisi pasar saham di Indonesia.

fit.focus.finish
Kalau saya menemukan referensi yang bagus dari sebuah buku, biasanya saya catat agar lebih mudah ditemukan untuk dibaca di kemudian hari. Seiring berjalannya waktu, saya merasa bahwa media yang paling bagus untuk mencatat adalah blog. Selain karena tak lekang oleh waktu, kecil kemungkinan untuk hilang, dapat saya temukan dengan mudah sewaktu-waktu membutuhkan, juga berpeluang membantu pembaca lain yang sedang mencari referensi tentang investasi saham. Karena itu, pada postingan kali ini saya ingin meng-online-kan catatan saya tentang metode di atas dan mencoba untuk melakukan analisis sebuah saham berdasarkan kriteria-kriteria dari metode tersebut.

Menemukan Wonderful Company
Lima rasio keuangan (dan parameter hutang) untuk mengidentifikasi wonderful company menurut Phil Town yang sudah disesuaikan dengan kondisi pasar saham Indonesia oleh Pak Rudiyanto adalah sebagai berikut:
  1. Return on Equity (ROE) dalam 10 tahun ≥ 15%
  2. Equity Growth dalam 10 tahun ≥ 15%
  3. Sales Growth dalam 10 tahun ≥ 15%
  4. Earning Growth dalam 10 tahun ≥ 15%
  5. Free Cash Flow Growth dalam 10 tahun ≥ 15%
  6. Debt to Equity Ratio (DER) < 1
Per tulisan ini dibuat, terdapat 787 perusahaan yang melantai di bursa. Dari semua perusahaan tersebut saya akan coba menganalisis apakah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) termasuk wonderful company atau tidak berdasarkan enam kriteria di atas. Tidak ada alasan khusus kenapa saya memilih AMRT, hanya karena pagi tadi saya mampir jajan di Alfamart saat berangkat kerja, dan siangnya, saat menulis postingan ini saya teringat dengan AMRT. Yang lebih penting, penggunaan emiten AMRT bukan merupakan saran atau rekomendasi untuk membuat keputusan investasi, namun hanya sebagai contoh analisis dan pelengkap tulisan ini.

Dalam menganalisis, data yang saya gunakan adalah data dari laporan keuangan tahunan AMRT sepuluh tahun terakhir yang saya kompilasi untuk keperluan analisis pribadi. Data-data ini bisa ditemukan pada laporan keuangan yang dipublikasi oleh perusahaan terbuka setiap tahunnya melalui situs web Bursa Efek Indonesia atau web perusahaan, juga bisa diakses melalui aplikasi online trading yang dimiliki. Untuk data tahun 2021, karena laporan keuangan Q4 AMRT belum dirilis, saya menggunakan data sampai Q3 yang disetahunkan.

Return on Equity (ROE)
Untuk menghitung ROE, saya menggunakan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kenapa saya menggunakan data tersebut merupakan pembahasan lain. Hasil dari perhitungan ROE AMRT dalam sepuluh tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
ROE AMRT
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam sepuluh tahun terakhir ROE AMRT mengalami fluktuasi dari yang paling rendah sebesar 5,87% sampai yang paling tinggi sebesar 24,73%. Hal ini dapat dipahami karena yang namanya bisnis pasti memiliki periode naik dan turun. Meskipun demikian, jika dirata-rata ROE AMRT adalah 15,36%. Dengan data tersebut, apakah AMRT memenuhi kriteria pertama? Menurut saya tergantung dari kebijakan investor apakah ROE setiap tahun harus di atas 15% atau hanya rata-ratanya saja. Anggaplah saya memilih menggunakan data rata-rata untuk menguji kriteria pertama, hasilnya, untuk kriteria pertama AMRT memenuhi.

Equity Growth
Sebagaimana perhitungan ROE, ekuitas yang saya gunakan di sini adalah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Perhitungan pertumbuhan (growth) dilakukan menggunakan rumus CAGR, yaitu [(nilai akhir/nilai awal)^(1/periode)]-1. Ekuitas AMRT pada tahun 2011 dan 2021 masing-masing adalah 1.460 miliar rupiah dan 8.147 miliar rupiah. Sehingga pertumbuhan ekuitas AMRT dalam sepuluh tahun terakhir adalah [(8.147/1.460)^(1/10)]-1 = 18,76%.
AMRT equity growth
Kriteria kedua, AMRT memenuhi.

Sales Growth
Pada tahun 2011 AMRT membukukan pendapatan neto sebesar 18.227 miliar rupiah. Pada kuarter tiga (Q3) 2021, pendapatan neto AMRT adalah 63.174 miliar rupiah. Jika disetahunkan maka menjadi 63.174 ÷ 9 × 12 = 84.232 miliar rupiah. Pertumbuhan sales AMRT dalam sepuluh tahun terakhir adalah [(84.232/18.227)^(1/10)]-1 = 16,54%. Sehingga untuk kriteria ketiga, AMRT juga memenuhi.
revenue Growth AMRT

Earning Growth
Meskipun dalam lima tahun pertama pergerakan laba bersih AMRT cenderung stagnan, namun dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup positif sehingga dapat mengangkat nilai pertumbuhannya mencapai angka 15,12%. Dengan data tersebut, AMRT juga memenuhi kriteria keempat.
earning growth AMRT

Free Cash Flow Growth
Untuk kriteria free cash flow growth, data “jadi” free cash flow setahu saya memang tidak tersedia secara umum. Namun bagi yang memiliki akun Stockbit, data ini dapat diakses pada menu Financials di bagian Cash Flow. Untuk AMRT, menggunakan data dari Stockbit, free cash flow pada tahun 2011 adalah 395 miliar rupiah dan pada tahun 2021 (Q3) adalah 2.979 miliar rupiah. Jika dihitung, angka-angka tersebut akan menghasilkan nilai pertumbuhan per tahun sebesar 22,39%. Sehingga untuk kriteria free cash flow growth AMRT memenuhi.

Lalu bagaimana jika tidak memiliki akun Stockbit? Dalam fit.focus.finish dijelaskan bahwa free cash flow secara sederhana dapat dihitung dengan cara menjumlahkan besar arus kas dari aktivitas operasional dengan arus kas dari aktivitas investasi. Jika hasilnya positif, berarti perusahaan memiliki kas bebas (free cash) yang dapat digunakan untuk keperluan apapun. Jika hasilnya negatif, artinya perusahaan membutuhkan pendanaan dari luar untuk membiayai aktivitas operasional dan ekspansi bisnisnya.
AMRT operating cash flow
Alternatif lain, yang saya pahami dan saya gunakan secara kombinasi, berdasarkan penjelasan contoh identifikasi pada bab 26, asalkan empat kriteria sebelumnya memenuhi, maka kriteria free cash flow growth dapat digantikan dengan kriteria bahwa arus kas dari aktivitas operasional harus selalu bernilai positif. Untuk AMRT—selain nilai free cash flow growth yang memenuhi kriteria—dalam sepuluh tahun terakhir besar arus kas dari aktivitas operasional juga selalu bernilai positif.

Debt to Equity Ratio (DER)
Perusahaan yang bagus idealnya tidak memiliki hutang yang berlebihan. Tidak ada penjelasan khusus di dalam buku fit.focus.finish seberapa besar hutang ideal yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Namun, berdasarkan apa yang saya ketahui, nilai DER seharusnya sekecil mungkin dan maksimal 1 (atau 100%). Jika nilai DER lebih dari 1 maka artinya ekuitas yang dimiliki tidak cukup untuk membayar hutang perusahaan.
debt to equity AMRT
Secara umum AMRT memiliki histori DER yang relatif kecil walaupun pernah mengalami tahun-tahun dengan DER yang tinggi. Untuk lebih detail tentu perlu diteliti laporan keuangannya agar tahu kenapa pada tahun-tahun tersebut memiliki DER yang tinggi. Jika dirata-rata, DER AMRT adalah 0,97 dan pada tahun 2021 hanya sebesar 0,37. Berdasarkan data tersebut, saya berpendapat bahwa AMRT memiliki tingkat hutang yang cukup rendah sehingga memenuhi kriteria terakhir tentang hutang perusahaan.

Apakah perusahaan termasuk wonderful company?
Proses pengujian data keuangan AMRT dengan enam kriteria di atas telah selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah menjawab pertanyaan apakah AMRT—atau saham lain yang dianalisis—termasuk wonderful company?

Menurut pendapat saya, dengan hanya mempertimbangkan enam kriteria rasio keuangan yang sudah di dijabarkan di atas, setelah dievaluasi, kondisi keuangan AMRT memenuhi semua kriteria tersebut. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa AMRT adalah wonderful company.

Menghitung Harga Wajar Saham
Setelah pertanyaan apakah suatu perusahaan termasuk wonderful company terjawab, jika jawabannya adalah iya, maka pertanyaan selanjutnya adalah berapa harga wajar dari perusahaan tersebut?

Banyak metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga wajar saham suatu perusahaan, salah satunya adalah menggunakan discounted cash flow. Di dalam buku fit.focus.finish, metode ini secara sederhana juga digunakan untuk mencontohkan perhitungan harga wajar atau sticker price. Dalam studi kasus saham AMRT, langkah-langkah perhitungan harga wajar secara sederhana adalah sebagai berikut:

Langkah 1 - Menentukan EPS
Pada contoh kali ini saya menggunakan EPS terakhir, yaitu 35,55. Dalam analisis sehari-hari—sebatas pengetahuan saya, paling tidak sampai saya menulis tulisan ini—saya lebih sering menggunakan rata-rata EPS atau laba bersih dalam sepuluh tahun terakhir yang sudah disesuaikan dengan faktor inflasi, namun hal ini tidak (atau belum) akan saya bahas di postingan kali ini.
earning per share AMRT

Langkah 2 - Menentukan Tingkat Pertumbuhan EPS
Untuk tingkat pertumbuhan saya akan menggunakan 15,12% sebagaimana hasil perhitungan pada kriteria earning growth. Angka ini bersifat sangat subjektif, bisa diubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dari keyakinan investor mengenai prospek pertumbuhan laba bersih perusahaan (atau EPS) di masa yang akan datang. 

Langkah 3 - Asumsi PER Wajar
Dalam membuat asumsi nilai PER wajar, data yang dapat digunakan adalah rata-rata PER dalam periode tertentu. Untuk AMRT, berdasarkan data yang tersedia di Stockbit, rata-rata PER selama sepuluh tahun terakhir adalah 45,52 (perhitungan saya menghasilkan 45,76). Nilai tersebut dapat digunakan, tapi secara pribadi saya lebih memilih menggunakan -1 PE Standard Deviation (10 Year) yang besarnya adalah 31,74. 
PER AMRT

Langkah 4 - Menghitung Estimasi EPS di Masa Depan
Investasi saham idealnya dilakukan dengan mindset jangka panjang. Tidak ada patokan khusus yang dimaksud jangka panjang itu berapa tahun. Namun untuk keperluan analisis dan praktis, jangka waktu yang biasa digunakan adalah sepuluh tahun. Sehingga perhitungan estimasi pada langkah ini juga saya lakukan untuk jangka waktu sepuluh tahun.

EPS di Masa Depan = EPS Saat Ini × (1 + Tingkat Pertumbuhan EPS)^Periode Investasi
EPS di Masa Depan = 35,55 × (1 +15,12%)^10 = 145,33

Langkah 5 - Menghitung Harga Saham di Masa Depan
Proyeksi harga saham sepuluh tahun yang akan datang dihitung dengan mengalikan asumsi PER wajar pada langkah 3 dengan hasil perhitungan EPS pada langkah 4.

Harga Saham di Masa Depan = 31,74 × 145,33 = 4.612,77

Langkah 6 - Menghitung Harga Wajar Saham Saat Ini
Langkah berikutnya adalah menghitung harga wajar saham untuk saat ini dengan mendiskon harga saham hasil perhitungan pada langkah ke-5 menggunakan suatu nilai diskon tertentu. Saya biasanya menggunakan angka 12% yang merupakan pembulatan rata-rata kenaikan tahunan IHSG sejak diluncurkan sampai tulisan ini dibuat.

Harga Wajar = Harga di Masa Depan ÷ [(1 + 12%)^Periode Investasi]
Harga Wajar = 4.612,77 ÷ [(1 + 12%)^10] = 1.485,19

Di harga berapa mulai investasi?
Setelah harga wajar suatu wonderful company diketahui, pertanyaan terakhir dan paling penting yang perlu dijawab adalah pada harga berapa sebaiknya mulai berinvestasi atau membeli sahamnya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka perlu diketahui tentang konsep margin pengaman (margin of safety). 

Margin pengaman adalah prinsip investasi di mana investor hanya membeli saham saat harganya di bawah harga wajar atau nilai intrinsiknya. Selisih antara harga saham dengan harga wajar inilah yang disebut margin pengaman. Besar margin pengaman ditentukan secara subjektif sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima atau harapan keuntungan yang diinginkan oleh investor. Ada yang berpendapat bahwa margin pengaman minimal adalah 50%, ada yang memilih 30% dan bahkah ada yang sampai 70%.

Melanjutkan contoh di atas, untuk saham AMRT saya akan coba hitung menggunakan margin pengaman 50%. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Harga dengan Margin Pengaman = Harga Wajar – (Harga Wajar × Margin Pengaman)
Harga dengan Margin Pengaman = 1.485,19 – (1.485,19 × 50%) = 743

Artinya, investor yang menggunakan margin pengaman 50% bisa mulai berinvestasi dan membeli saham AMRT saat harganya ≤ 743.

AMRT

Per tanggal 30 Maret 2022, pukul 09.47 WIB, harga saham AMRT adalah 1440. Mengacu pada perhitungan sebelumnya, harga tersebut masih berada di sekitaran nilai intrinsiknya sehingga belum memiliki margin pengaman yang memadai atau masih terlalu mahal untuk dilakukan pembelian.

Penutup
Terakhir, perlu ditekankan sekali lagi bahwa perhitungan di atas hanya sebuah contoh dan catatan pribadi saya tentang sebuah metode untuk melakukan valuasi saham suatu perusahaan. Kalau ada investor lain yang kebetulan membaca, semoga tulisan dapat menjadi bahan bacaan tambahan yang menarik tentang investasi saham. Penggunaan saham AMRT juga hanya sebatas contoh, bukan merupakan rekomendasi, saran, atau ajakan untuk membeli. Keputusan investasi tetap berada di tangan investor, karena untung atau rugi yang menanggung juga yang membuat keputusan.

***



Referensi

Attribution
- Photo by Ingo Joseph from Pexels
- Photo by Gramedia from Gramedia Digital
- Screenshot of AMRT Candlestick Chart from TradingView

1 comment